"Langkah Sang Prajurit"
aRak menatap langit pagi dengan penuh semangat. Sejak kecil, ia bercita-cita menjadi tentara. Baginya, menjadi prajurit bukan sekadar pekerjaan, tapi panggilan jiwa untuk membela negara.
Setiap hari, ia berlatih keras. Berlari lima kilometer setiap pagi, push-up seratus kali, dan belajar strategi militer dari buku yang ia temukan di perpustakaan. Teman-temannya sering berkata, "Raka, kau terlalu serius!" Tapi Raka hanya tersenyum.
Hari ujian akademi militer pun tiba. Raka berdiri tegap di barisan, mengikuti tes dengan penuh disiplin. Ketika namanya dipanggil sebagai salah satu yang lulus, ia menatap langit lagi—kali ini dengan mata berkaca-kaca. Langkahnya sebagai prajurit telah dimulai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar